Rabu, 08 Oktober 2014

Monyet Pantat Merah dan Keluarga

Hari ini, Rabu pada tanggal 8 Oktober.

Seusai les bahasa inggris jam setengah 6, gue dan adek (baca: Tika) bersama temen (baca: Dita) berencana pergi membeli minuman. Kebetulan, gue ngendarain mobil. Temen gue bilang:

"Evi juga (ikut), kak." 

Pada akhirnya, kita jemput Evi.

Setelahnya, gue lewat gorong-gorong. Pikir gue, kalau lewat sana nanti, pokoknya rute jalannya bakal enak banget nggak harus lewat lampu merah, kalaupun kena, sebenarnya bisa langsung belok. Begitulah...

Dari rumah Evi mau ke gorong-gorong tuh... turun doang. Gue liat ada mas-mas berdiri di tengah jalan. Evi langsung bilang "ada monyet, kak!" dan benar aja, gue liat sudah ada monyet pantat merah dan keluarga di tengah jalan dan ada motor tergeletak di tengah jalan. 

AH,
mungkin itu motornya mas-mas.

Tika, Dita, Evi, dan gue udah "sedikit" panik. Gue sejatinya berniat kabur dengan cara mundur dan... ya kabur...
Tapi, tiga cewek-cewek ini mau bantu mas-mas nya. Alhasil, gue mencoba mundur dan parkir di tepi jalan.
Adek gue buka kaca jendela, lalu mas-mas nya menghampiri kita gitu, sih... "udah dek, maju aja nggak apa-apa." Pasti lah ini taktik mas nya biar nanti monyetnya kabur, kan... dan dia bisa meraih motornya kembali yang tergeletak jatuh di tengah jalan (bener-bener posisinya di tengah jalan). Gue, sebagai yang mengendarai mobil udah geter-geter  kakinya. GUE JUGA PANIK. GUE JUGA TAKUT. Tapi, karena tiga cewek-cewek ini udah teriak-teriak "AYO KAK UH KASIAN NAH AKU PENGEN NANGIS KASIAN MAS NYA," akhirnya, gue, 3:1, kalah. Oke.

Bismillah...

Setidaknya mobil gue masih bisa lewat.

TAPI MONYETNYA MASIH DI TEMPAT.

ANJ--- *sinyal hilang*

Mas nya masih berdiri di belakang sana... Mau ditinggal juga nggak enak. Akhirnya gue parkir di pinggir jalan (lagi). Lagi-lagi, 3 cewek-cewek memang sepertinya punya niat yang besar buat bantu si mas-nya ini. Gue manut aja... Posisi gue ada di pinggir jalan pertigaan. KEBETULAN ada bapak-bapak yang liat kejadian ini, akhirnya kita minta bantuan.

Adek gue ngomong sama si Bapak dengan nada melas, "Om, disana ada yang motornya jatuh dikejar monyet." Lalu, nggak jauh dari tempat kita lagi ngomong sama si Bapak ini, ada banyak juga mas-mas karyawan PKT yang muda-muda ngeliatin. Yaudah, sih, bapak-bapak ini kayaknya malah minta bantuan sama si mas-mas karyawan......

Akhirnya ada satu mas-mas yang langsung ke TKP tadi, ambil ranting, dan beraksi. Gue coba mundur, lalu ngikutin mas-mas tadi. Fungsi gue disini adalah... Klakson.

Mas karyawan nyuruh gue klakson, kan. Tujuannya, ya apalagi, agar monyet-monyet ini kabur. EH MALAH NGEJAR...................................................................................

Gue sama Dita Tika Evi di dalam mobil cuma teriak-teriak nggak jelas. Kenceng banget teriaknya, "KYA KYA KYA" sampe-sampe mas nya sempat noleh ke arah mobil kita. Mungkin dikiranya, "ada apa sih di dalam mobil kok teriak-teriak?" 
GUE IKUTAN MUNDUR padahal posisi gue sama Dita Tika Evi termasuk sangat-sangat aman, yaitu di dalam mobil. TAPI GUE PANIK. KAKI GUE MAKIN GETAR-GETAR.

Kita melakukan mundur-klakson-mundur-klakson sekitar 3 kali. Semakin banyak pula mas-mas karyawan yang membantu.

Gue cuma bisa liat dari belakang aja. Standby di belakang kalau sewaktu-waktu disuruh nge-klakson. Tapi semakin banyak juga mobil yang membantu. 

Mereka-mereka ini berusaha buat mengusir monyet, tapi malah dikejar dan mereka lari. :| :| :|

Kayak anak-anak yang dikejar setan. Lucu sih liatnya...

Dan pada akhirnya, setelah hampir 30 menit atau lebih, monyetnya bisa diusir juga. Entahlah bagaimana mereka mengusirnya, kita-kita di dalam mobil asik-asik teriak. Entah ada yang teriak-teriak karena takut ngeliatnya atau mungkin karena ngeliat mas-mas nya beraksi…

Akhirnya, motor mas-nya yang jatuh tadi sudah bisa di ambil dan bisa dinyalakan dan dikendarakan.

ALHAMDULILLAH…

Akhirnya.

Setelah itu, mas nya pergi, dan sempat bilang terima kasih. Evi, antara cari kesempatan atau memang ingin bertanya, bertanya “mas, duitnya yang jatuh sudah diambil?” :) 

Setelah itu, kita pergi ke Koperasi beli minuman.

Tapi ada yang belum selesai,
Kaki gue masih getar-getar.