Minggu, 02 Oktober 2016

20 Tahun

Post ini sengaja dibuat dalam rangka telah menyentuh usia dua puluh (20) tahun.

Di tanggal dua oktober 2016 ini, usiaku genap dua puluh (20) tahun. Angka dua puluh mungkin sekedar angka, tapi usia dua puluh seperti menapaki hidup yang lebih baru. Apa bedanya aku di dua puluh tahun hari ini dengan di sembilan belas tahun sehari sebelumnya? Sebenarnya tidak ada, tapi angka menjadi sebab bagaimana jarak usia seakan terpaut cukup banyak.

Btw, angka dua adalah angka favoritku. Bahkan, aku menobatkan angka dua sebagai angka keberuntunganku. Jika aku disuruh memilih angka-angka, jika angka dua masih tersedia, aku akan memilihnya. Sehingga mengapa di usia ke dua puluh tahun ini, aku berharap yang terbaik. 
Sepuluh tahun ke belakang ada banyak sekali kejadian yang terjadi. Sepuluh tahun lalu mungkin aku masih kelas tiga SD. Kelas tiga SD itu sebenarnya sudah cukup lama. Aku sudah tidak ingat banyak sepuluh tahun yang lalu itu. Namun memang benar adanya, bahwa kejadian-kejadian yang cukup penting terjadi di sepuluh tahun terakhir ini.
Banyak fase-fase penting yang sebenarnya tidak bisa diceritakan rinci di sini; saking banyaknya. Jika ingin flashback secara umum pun aku juga tidak sanggup untuk mengingatnya. Namun, bagaimana aku melewatinya sejauh ini, mungkin itu yang ingin aku syukuri adanya.
Banyak orang mengatakan di luar sana bahwa usia dua puluh tahun sudah cukup dikatakan dewasa. Sejujurnya, ada beban di sana yang menjadi bayang-bayangku sejak satu-dua tahun terakhir--sejak usia delapan belas tahun aku sudah memikirkan hal tersebut. Terdapat suasana batin yang mana tidak ingin dibayang-bayangi oleh dua puluh tahun itu. Hingga hari ini, hari pertamaku di usia dua puluh tahun, aku masih belum bisa menerima sepenuhnya bahwa aku telah meninggalkan usia belasanku tersebut; rasanya tidak sama seperti sepuluh tahun lalu saat aku memasuki usia dua digit. Usia belasan bagiku rasanya seperti usia yang mana aku masih bisa bebas bermain-main, sok serius, sok dewasa, dan (sejujurnya) masih kekanak-kanakan. 
Dua puluh tahun mungkin memang sekedar angka--patut disyukuri bahwa aku masih bisa bertahan hingga di dua puluh tahun. 
Aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada diriku sendiri--selamat menapaki fase baru, yang lebih dewasa dan mungkin akan lebih berkesan ke depannya.

Mungkin sekian curhat norak dariku, yang baru saja berumur dua puluh tahun.

salam,
Rifa Nadiah