Selasa, 27 Desember 2016

K-pop; Narkoba yang Bikin Nagih (bagian I)

Malam ini, nggak tahu kenapa, pengen banget cerita-cerita tentang K-pop; yang udah lama gue dengar lagu-lagunya. Mungkin ini bakal jadi curhat biasa aja, dan menjadi postingan terakhir di tahun 2016.
Dan... sepertinya ini akan menjadi curhatan yang benar-benar panjang. Mungkin akan dilanjutkan sisanya di tahun 2017!

------

Sebagian besar teman-teman di sekolah dulu tahu kalau gue bukan penikmat lagu barat seperti Jonas Brother, Miley Cyrus, Demi Lovato, dan sebagainya yang hits pada jamannya. Nggak tahu kenapa dulu gue kurang suka denger lagu berbahasa inggris. Kalau dibilang ngerti artinya sih ya ngerti, tapi bukan menjadi suatu keharusan untuk mendengarkannya. Juga gue nggak tertarik untuk mendengarkan lagu-lagu sejenisnya. Sepertinya memang masalah selera. Di satu sisi, gue suka banget dengerin lagu-lagu Indonesia, yang pada masanya masih enak-enak didengarkan lagunya seperti lagu dari Dewa, Letto, Nidji, Peterpan (saat ini bernama NOAH), Vierra, dan lainnya. Saat itu gue merasa wawasan perpustakaan lagu-lagu yang gue tahu sangatlah sedikit--ya, hanya berkisar di lagu-lagu Indonesia aja. Sedangkan teman-teman memiliki list lagu yang beragam. Namun kembali lagi, ini masalah selera doang. Walau begitu, gue bukan tipikal orang yang menutup kemungkinan untuk mendengarkan lagu-lagu barat. Selama enak didengar, why not?

ppsstt... karenanya, bahasa inggris gue nggak berkembang. 

Ah... hingga masuk ke sekolah menengah pertama, gue masih sangat menutup hasrat untuk mendengarkan lagu-lagu barat. Pokoknya selera gue dulu benar-benar lagu Indonesia aja. Udah. Gitu doang.

Hingga pada suatu hari nih, gue iseng buka sebuah forum di kask*s yang memiliki tema "operasi plastik" di kalangan idol Korea. Saat itu gue kelas 2 SMP. Rifa saat SMP memang suka buka-buka kask*s, terselub*ng, dan semacamnya. Dulu itu, yang dicari di internet masih sebatas hal-hal lucu, hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran, atau hanya sekedar membuka facebook untuk berbincang dengan teman-teman. Gue coba baca dengan seksama, saat itu grup yang digunakan sebagai materi pada forum adalah Girls' Generation. 

Girls' Generation (saat masih lengkap)

Gue fokus ke materinya, yang mana sebenarnya mengupas sebuah fakta klasik tentang "haters" yang mencoba mencari celah kekurangan dari grup satu ini. Mencoba mengesampingkan itu semua, nyatanya gue fokus dengan foto-foto mereka yang benar-benar sempurna! Semenjak dulu gue tahu, kalau cewek-cewek Asia Timur itu cantik-cantik, putih-putih, bening-bening, pokoknya perfect. Hingga akhirnya karena terpesona dengan sembilan cewek tersebut, gue coba cari-cari tahu info lagi tentang mereka. Namun sebelum itu, gue iseng lihat music video mereka yang judulnya Oh!


Oh! by Girls' Generation

Lagu apaan ini?!
Awalnya geli, tapi kontennya menarik. Warna-warnanya cerah, sembilan perempuan ini cantik dan memiliki postur tubuh yang ideal, dan tentu saja bikin iri!

Fakta-fakta tentang operasi plastik dan segala hal yang membuat mereka diserang oleh haters tersebut nyatanya nggak ampuh di gue. Hingga saat ini, gue masih menyangkal hal-hal tersebut. Biarlah jikalau mereka operasi plastik, karena bukan itu yang gue lihat sepenuhnya. Masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan "ini lho yang bikin gue demen sama mereka".
Hingga pada akhirnya, orang pertama yang gue kasih tahu tentang ini adalah adek gue. Sejujurnya, gue malu buat bilang "eh ini lho, aku suka sama grup korea yang X". Saat itu, masih ada hal yang tertanam di diri gue kalau k-pop itu alay. Iya, alay. Gue coba hasut adek untuk melihat video mereka, tapi di satu sisi gue juga masih deny kalau gue suka sama grup tersebut dengan "ini lagunya jelek banget kayak dangdut! tapi mereka bagus sih narinya". Ya, you know it right.

Ternyata, adek gue sendiri suka dengan grup tersebut. Hal ini menjadikan gue semakin tertarik untuk mengulik tentang k-pop itu sendiri, terutama grup Girls' Generation. Hingga akhirnya gue mendeklarasikan diri sebagai SONE (dibacanya Sowon, nama penggemar grup Girls' Generation. Sowon sendiri artinya adalah harapan dalam bahasa Korea).

Semakin lama, gue mencoba menghasut teman-teman gue sendiri, dan ya... mereka juga kena virus k-pop ini.

--to be continued.