Minggu, 07 Juli 2013

Review Coba Tunjuk Satu Bintang by @sefryanakhairil (Sefryana Khairil)



Judul : Coba Tunjuk Satu Bintang
Penulis : Sefryana Khairil
Kategori : Novel
Ukuran : 13x19 cm
Tebal : 210 halaman
Terbit : Cetakan Pertama, 2013
Penerbit : Gagas Media

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Adakah Tuhan sedang memberi jeda untuk kita atau memang tak ada nama kau dan aku dalam takdir-Nya?

Menjalani hari bersamamu begitu menyenangkan.
Tidak ada yang lebih daripada dirimu yang aku inginkan.
Kita tenggelam dalam riuhnya impian, hingga baru tersadar setibanya di persimpangan.
Aku dan kamu berbeda tujuan.

Apakah perpisahan yang benar-benar kita inginkan?

Kita memutar arah, berusaha kembali dari sudut yang berseberangan.

Mungkin kita bisa bertemu kembali di ujung jalan yang sama.
Mungkin kita bisa merajut kembali mimpi yang tertunda...

...Seandainya saja kau belum punya dia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Isi buku ini:

Cerita tentang sepasang kekasih di awal cerita di ceritakan sebagai sepasang kekasih yang renggang hubungannya karena pernikahan yang di batalkan mendadak bernama Dio dan Marsya. Tiga tahun lalu, saat mereka akan melangsungkan pernikahan, tiba-tiba Dio harus berangkat ke Hamburg untuk bekerja. Marsya tentu kecewa.

Lalu tiga tahun setelah batalnya pernikahan, Dio kembali ke Indonesia bertujuan untuk bertemu dengan Marsya dan mungkin meminta maaf, berharap Marsya kembali pada nya.

Marsya yang seorang pelukis itu berniat untuk menyendiri sejenak ke suatu tempat yang di sebutnya sebagai 'gravitasi bumi'. Di sana, ia bertemu dengan teman lama bernama Andro.

Dio yang telah berada di Indonesia itu mencari Marsya di rumah atau studio nya namun tidak ada. Boleh-dikatakan-bawahan Marsya yang berada atau bekerja di studio mengatakan jika Marsya di luar kota dan pekerja itu sendiri tidak tahu Marsya tepatnya berada di mana.

Singkat cerita, Andro melamar Marsya. Namun berakhir begitu saja karena Andro tahu jika bukan dia yang pantas untuk Marsya, melainkan Dio.

Pada akhirnya, Dio dan Marsya pun bersatu kembali.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kali ini saya ingin me-review novel terbaru Sefryana Khairil yang cetakan pertama-nya saja ditahun 2013.

Saya memenangkan sebuah lomba ataukah undian dari GagasMedia dengan hadiah 10 buku untuk setiap pemenang. Maka, saat saya memilih setiap bukunya, saya juga melihat berbagai review yang tersedia banyak di Internet. Sejak awal, saya sudah tertarik dengan judul dari novel ini, yaitu Coba Tunjuk Satu Bintang. Saya pribadi suka sekali dengan judulnya. Lalu, saya mencari cover dari novel ini dan reaksi saya pertama kali adalah "ah lucu nya," dan pada akhirnya saya memasukkan CTSB ke dalam pilihan saya.

Saya melihat penggalan kalimat yang berada di belakang novel ini. 

Mungkin kita bisa merajut kembali mimpi yang tertunda.

Wow. Bagi saya, kalimat ini sangat luar biasa. Saya membaca dari awal dan benar-benar saya mencoba untuk memahami. Artinya begitu luar biasa. Saya boleh katakan jika saya tidak salah memilih untuk siap membaca novel satu ini.

Saya baca halaman Thanks nya. Terdapat di sana ucapan terima kasih terhadap seseorang dengan pesan "Terima kasih untuk diskusi buku dan astronominya." Lagi-lagi saya cuma mau mengatakan wow dan saya antusias. Saya buka bab pertama dan saya menemukan quote seperti:

Aku adalah Sagita yang terletak di utara ekuator. Di mana pun kamu berada, kau selalu dapat melihatku.

Ini sungguh menarik! Saya hanya ingin berkata bahwa sepertinya saya tidak salah memilih.

Saya membaca halaman pertama hingga ke pertengahan novel CTSB. Saya menunggu-nunggu konflik yang setidaknya bisa bikin saya deg-deg-an atau hanya sekedar semakin penasaran. Namun bahkan hingga akhir buku pun, tidak ada konflik ataukah sebuah kejadian yang terlalu menarik. Semuanya terkesan biasa. Meskipun si penulis menceritakannya dengan bahasa yang runtut dan baik, jika tidak di imbangi dengan dasar cerita yang menarik, hasilnya akan sama saja. B.I.A.S.A

Cerita di CTSB hanya berkisar kepada mencari sosok yang di cintai untuk kembali namun yang di cari ternyata telah bersama orang lain namun ujungnya akan kembali lagi. Just it. Mencari, mencari, dan mencari. Semua hanya berputar di situ-situ saja. Kesannya monoton.

Yang bikin saya masih bertanya-tanya sampai sekarang adalah siapa sih Kimmy dan Rama? Mereka ini hanya sahabat bagi Dio dan Marsya, ataukah Kimmy dan Rama adalah sepasang kekasih atau bisa di katakan sebagai kakak-adik? Pertanyaan itu terus berputar di otak saya sampai sekarang. Kalau mbak Sefryana Khairil mau menjawab, monggo :D

Latar tempat. Awal mulanya saya pikir novel ini mengambil latar tempat di Samarinda, Kalimantan Timur. Kenapa saya katakan demikian? Ada penggalan kalimat di novel ini seperti ini

Pipi Marsya basah saat ia memandangi foto dirinya bersama Dio di tepi sungai Mahakam. (halaman 27)

Ternyata setelah di baca terus kebelakang, ternyata bukan di Borneo, saudara-saudara. Tentu saja sekitaran Jawa namun tidak persis tau letaknya di mana. Mungkin foto itu di ambil saat 'ceritanya' mereka sedang liburan kali, ya. Tapi nggak di jelaskan kalau mereka sedang liburan di situ. Saya bingung :|
Saya juga penasaran 'gravitasi bumi' yang di maksud mbak Sefryana ini berada di provinsi mana kah atau di kota mana kah. Ternyata di Jakarta setelah saya membaca satu paragraf di novel ini. saya lupa halaman berapa Saya bisa menerka di Jakarta karena terdapat kata Lingkar Luar Jakarta dan Bintaro.

Banyak tidak di sebutkan letak tempat atau kota di novel ini sehingga mungkin banyak yang bingung. Bandara, kota tinggal, dan sebagainya.

Kurang greget karna tidak banyak konflik. Ini yang saya pikirkan sejak semalam. Mungkin seharusnya di ceritakan sedikit tentang Fandy, kakaknya Dio, yang sinis itu atau mungkin bapaknya Dio yang 'katanya' tidak peduli dengan Dio atau mungkin bisa di ceritakan sedikit tentang perusahaan keluarga Dio tersebut. Banyak bikin penasaran di novel ini tapi tidak ada jawaban. Sayang sekali... Seperti, apa pekerjaan Dio di Hamburg? Pekerjaan seperti apa yang bapaknya Dio inginkan dari seorang Dio? Perusahaan bapaknya Dio ini sebenarnya bergerak di bidang apa? Dan semacamnya.

Yang jelas pekerjaan di novel ini mungkin hanya Marsya. Marsya adalah seorang pelukis dan memiliki studio yang di bangun khusus oleh (alm) bapaknya.

Kimmy dan Rama di sini seperti berperan sebagai pembantu. Mereka terlihat seperti sepasang malaikat yang memberi solusi kepada Dio. Seperti mengajak ke Bunaken. Mirip Fairy Odd Parents. Cosmo dan Wanda.

Kelebihan di novel ini bagi saya hanya dua. Gaya bahasa mbak Sefryana yang baik yang tidak kaku dan banyak quote-quote yang layak untuk di kutip :)

Saya pun yakin saya tidak bisa sebaik mbak Sefryana. Saya hanya ingin mereview saja #peaceloveandgawl ^D^

Bintang untuk buku ini? 2/5.

Thx. 
Rifa

NB: Review ini untuk GagasMedia.



1 komentar:

Pengunjung yang baik adalah yang mau meninggalkan komentar untuk membuat saya lebih baik lagi dalam menulis :)