Selasa, 30 Desember 2014

Berlibur ke Negeri Jiran; Rencana

Kak, mau nggak pergi liburan Desember ini ke KL?
Gue masih ingat banget mama nanya ke gue sama adek waktu kita berdua lagi ngerjain tugas seni budaya ((demi mendapatkan nilai hahaha)). KUALA LUMPUR? Sontak gue sama Tika langsung lebay banget responnya. Kayak gini:

MAU LA(100x)H!



Maklum, ini adalah liburan ke luar negeri pertama buat gue dan adek-adek.

Tapi biasanya, papa sama mama cuma rencana-rencana doang. Btw, ngajak ke KL itu mungkin sudah rencana ke 5x nya.

Kak, mau ke KL, nggak?
Kak, ayo ke KL.
Kak, ayo minta ke papa buat pergi ke KL.
Kak, emang kalian nggak mau ke KL?
Kak, mau ke KL, nggak?

Gue sampai pusing sendiri. Masalahnya, siapa, sih, yang nggak mau pergi ke KL? Gue malah pengen banget, yang penting ke luar negeri. 

Sebenarnya masalah terbesar yang gue pikirin cuma......emang ada duit? Gue awalnya cuma tau liburan desember ini maunya ke Jakarta, bukan ke KL. Tapi jawaban mereka, "ya, liat-liat dulu lah. Kalau ada duitnya nanti kita pergi." 
Tapi, tau-tau mama nawarin ke KL, siapa yang mau nolak, sih? 

Mari lupakan pertikaian Malaysia-Indonesia yang sebenarnya hanyalah terjadi di beberapa pihak yang terlalu terprovokasi.
------------
Setelah mama pergi ke kamarnya, gue sama Tika masih heboh sendiri. 

Asik, ke luar negeri!

Sebenarnya, jikalah kami ditanya begini;
"mau ke luar negeri pertama kalinya kemana?"
Jawabannya;
"maunya umrah dulu. Lalu nanti pergi ke negara lainnya."

Namun, mungkin rencana cuma rencana doang. Ternyata rencana terdekat yang mendekati kenyataan malahan ke Negeri Jiran. 

Tingkat kekepoan gue memang cukup tinggi. Gue lari ke kamar orang tua. Mereka lagi telpon seseorang... Maktuo. Iya, orangtua gue lagi telpon Maktuo ((sepupu mama, perempuan, tapi gue panggilnya maktuo)) . Gue cuma nguping doang. Lalu mereka menyudahi pembicaraan...
Lalu, papa nanya, "kalian mau nggak ke KL?" gue harus jawab apa? Gue orangnya terserah-papa-aja. Kalau jadi ya jadi, kalau enggak ya enggak. Nggak mau neko-neko.

Sebenarnya, gue cukup berharap untuk desember ini nggak pergi kemana-mana. Gue pikir, gue mau UAS. Gue punya PR yang harus gue kerjakan. Tidak pergi kemana-mana saja mungkin PR tidak tersentuh apalagi kalau pergi liburan? Gue mikirin ke arah sana. Tapi, gue mau refreshing sebelum UAS dan UAN. Maafin, Rifa banyak maunya.

Mama nyuruh gue liat-liat harga tiket Balikpapan-KL. Akhirnya gue cari. Tapi mahal-mahal, bo! ((gue carinya ke maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia hahaha bego)) Ya kali harga tiket sampai 1-jutaan. Nggak, bercanda, ding. Namanya juga ke luar negeri, ya. Pasti mahalan dikit daripada penerbangan domestik #duh
Pokoknya sore hari itu ((iya, kejadian ini terjadi di sore hari)) kita semua bikin rencana dan memantapkan. Padahal belum tentu jadi, mengingat papa adalah tipikal orang yang sering PHP......
------------
Selama beberapa hari, rasanya hati ini seperti digantung di puncak monas. Kalau gue tanyain jadi-enggaknya liburan ke KL, papa dan mama cuma jawab insya allah aja. Kadang malahan dijawabnya nggak-jadi atau nggak-usah-aja-ya...

Beberapa hari setelah itu, sebelum gue dan adek-adek mau sumatif, ternyata papa mewujudkan liburan ini... Dia sudah beli tiket AirAsia dari tanggal... coba tebak? 15-29 Desember. 2 MINGGU MAU NGAPAIN AJA GILSSSSSS. GUE PIKIR CUMA 3-5 HARI DOANG,
Selama ini, gue memang taunya KL cuma Menara Kembar yang sungguh mempesona itu dan Siti Nurhaliza...... Nggak, ding. Gue cuma taunya Malaysia itu kecil dan tidak banyak tempat wisatanya.

Intinya, halo Kuala Lumpur. Gue mau liburan ke negara lo, nih.


------------
Kalau ditanya sama teman-teman, "Rif, liburan kemana?" gue cuma jawabnya, "nggak liburan kemana-mana HEHEHE di Bontang aja."

Selama beberapa hari sebelum berangkat, gue nggak ngasih tau siapa-siapa. Cukup bisa dikatakan pamer kalau gue gembar-gembor,
Gue mau ke Malaysia nih, all. Dadah...
Tapi mendekati keberangkatan, paling tidak, gue, pada akhirnya, jawabnya, "mau ke Jakarta aja," atau "aku, sih, ke Balikpapan doang."
Kalau ditanya, "berapa hari, Rif?"
Yang gue jawabnya gue mau ke Jakarta, mungkin 2 minggu adalah masa yang pas.
Tapi, buat yang gue jawabnya gue mau ke Balikpapan... "2 minggu mau ngapain aja disana?" gue kicep aja #bye.

Sepertinya, orang pertama yang gue kasih tau tentang liburan ke luar negeri malahan Mia Sensei karena waktu itu ceritanya pamitan... Takut nggak ketemu lagi, gue bilang, "salim dulu Sen, takut nggak ketemu lagi." Waktu ditanya mau kemana, gue jawab dengan begonya, "mau ke luar, Sen." Lalu ditanya, "ke luar negeri, kak?" gue jawab aja dengan bingung... "iya Sen he he he." lalu ditanya lagi ampun dah Sen, "ke mana, kak?" gue jawab aja, "Malaysia, sen. He He He..."

Lalu orang kedua yang gue kasih tau adalah mbak Prima... Karena, alhamdulillah, gue keterima seleksi mahasiswa/i di Telkom, dan, pengurusan beberapa hal itu dilakukan saat gue lagi nggak di Indonesia. Mengantisipasi beberapa hal, gue kasih tau ke dia, "Prim, nanti aku blablabla" dan mengharuskan gue bilang kalau gue mau liburan ke luar negeri.

Lalu ada Candra, tapi gue sok misterius gitu, deh. "Liat aja hari Senin aku nggak di Indonesia." Tapi gue setengah bercanda gitu. Pokoknya, Rifa mencoba misterius.

Lalu ada juga yang tau karena waktu kita-kita mau ngasih sesuatu ke Sensei... Sensei nanya, "kak, kapan kamu berangkat?" lalu gue cuma jawab "besok Sen He He" lalu mbak Lita nanya ke Sensei, "mau kemana?" dijawab "ke upin-ipin". Yaudah. Mbak Lita, Salindri, dan Vina akhirnya tau kalau gue mau liburan ke luar negeri. Makasih, Sen.

Lalu... sisanya tau gue ke KL saat gue nggak sengaja ganti display picture bbm lagi di Menara Petronas.

-to be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang baik adalah yang mau meninggalkan komentar untuk membuat saya lebih baik lagi dalam menulis :)